{"id":2011,"date":"2020-11-13T21:44:17","date_gmt":"2020-11-13T21:44:17","guid":{"rendered":"https:\/\/assabiqaqiqah.com\/?p=2011"},"modified":"2020-11-27T20:11:27","modified_gmt":"2020-11-27T20:11:27","slug":"apakah-boleh-makan-daging-aqiqah-sendiri","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/assabiqaqiqah.com\/apakah-boleh-makan-daging-aqiqah-sendiri\/","title":{"rendered":"Apakah Boleh Makan Daging Aqiqah Sendiri?"},"content":{"rendered":"\n
Banyak pertanyaan kaitannya dengan aqiqah di kalangan masyarat dan salah satunya ialah bolehkah makan daging aqiqah sendiri<\/a><\/strong>? Yuph<\/em>, pemahaman masyarakat umum memang masih beranggapan bahwa ketika melaksanakan aqiqah maka semua daging harus dibagikan kepada kerabat atau tetangga. Memang pertanyaan itu sangat membingungkan dan terkadang masyarakat belum mendapatkan jawaban yang pasti.<\/p>\n\n\n\n Atas pemahaman itulah, tidak sedikit dari masyarakat yang takut memakan daging aqiqah-nya sendiri. Mereka berfikir itu termasuk dilarang atau haram.<\/p>\n\n\n\n Nah, dalam kesempatan ini, Assabiq Aqiqah akan memberikan pembahasan kaitannya apakah boleh makan daging aqiqah sendiri<\/a><\/strong>? Diharapkan setelah membaca artikel ini tidak ada keraguan atau timbul pertanyaan kaitannya mengonsumsi daging aqiqah tersebut.<\/p>\n\n\n\n Perlu diketahui bahwa ibadah aqiqah merupakan ibadah sunnah yang dituntunkan oleh Nabi. Namun bisa dihukumi wajib, jika orang tua anak mampu. Terlepas dari itu, ibadah aqiqah ini merupakan anjuran dalam Islam, sebagai wujud syukur kepada Allah SWT atas karunia seorang anak.<\/p>\n\n\n\n Jika dicermati, aqiqah mempunyai banyak keutamaan. Atas dasar itulah, mengapa kita sebagai seorang Muslim berusaha sebisa mungkin untuk melaksanakan aqiqah pasca kelahiran anak. Adapun jumlah kambing yang disembelih untuk bayi laki-laki ialah 2 ekor sementara untuk anak perempuan 1 ekor. Mengenai perbedaan jumlah kambing yang disembelih itu, disepakati hampir semua ulama hadits, tidak ada perdebatan dalam masalah itu.<\/p>\n\n\n\n Sementara itu, waktu pelaksanaan aqiqah sendiri ada perbedaan pendapat. Namun yang paling disunnahkan ialah hari ke-7 setelah kelahiran bayi. Pada hari itu juga dianjurkan untuk dilakukan pencukuran rambut serta diberikan nama yang baik dan islami.<\/p>\n\n\n\n Setelah itu, hewan sembelihan dagingnya dibagikan. Dianjurkan dibagikan dalam kondisi sudah dimasak atau matang sehingga yang menerima bisa langsung menyantapnya. Inilah yang juga membedakan antara aqiqah dengan kurban idhul adha.<\/p>\n\n\n\n Terkait dengan pembagian daging tersebut menyisakan pertanyaan, yakni apakah boleh makan dagang aqiqah sendiri? Berapa bagian yang diperbolehkan?<\/p>\n\n\n\n Tidak sedikit yang masih beranggapan bahwa daging aqiqah harus dibagikan semua, kalaupun dapat bagian sama dengan yang dibagikan? Tentu pertanyaan ini menjadi polemic di tengah masyarakat. Kalaupun paham yang ber-aqiqah boleh memakan dagingnya, namun timbul kebingungan kaitannya dengan porsi maksimalnya.<\/p>\n\n\n\n Keraguan itu semakin menjadi ketika ustadz memberikan jawaban yang berbeda kaitannya dengan hal tersebut. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, Assabiq Aqiqah akan memberikan pembahasannya.<\/p>\n\n\n\n Diantara beberapa pendapat, kami mengambil penjelasan dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-\u2018Utsaimin rahimahullah, yang ditulis di website Rumaysho.com<\/a>, berikut penjelasannya<\/p>\n\n\n\n \u201cHendaknya daging aqiqah dimakan sebagiannya. Sebagiannya lagi dihadiahkan dan disedekahkan. Adapun kadar pembagiannya tidaklah ada kadar tertentu. Yang dimakan, yang dihadiahkan dan yang disedekahkan dibagi sesuai kemudahan. Jika ia mau, ia bagikan pada kerabat dan sahabat-sahabatnya. Boleh jadi pembagiannya tersebut di negeri yang sama atau di luar daerahnya. Akan tetapi, mestinya ada jatuh untuk orang miskin dari daging aqiqah tersebut. Tidak mengapa juga daging aqiqah tersebut dimasak (direbus) dan dibagi setelah matang atau dibagi dalam bentuk daging mentah. Seperti itu ada kelapangan.\u201d<\/em> (Fatwa Nur \u2018ala Ad-Darb, 5: 228)<\/p>\n\n\n\n Dari jawaban di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa daging aqiqah itu boleh dikonsumsi oleh yang melakukan aqiqah. Kemudian sebagian lainnya dibagikan atau disedekahkan kepada saudara Muslimnya, bisa dari kerabat, sanak saudara, tetangga ataupun teman kerja.<\/p>\n\n\n\nMengapa Kita dianjurkan Aqiqah?<\/h2>\n\n\n\n
Hukum Makan Daging Aqiqah Sendiri<\/strong><\/h2>\n\n\n\n